sumber: koranmadura.com |
Hidup itu sederhana, lurus,
seperti satu garis linear yang menuju satu titik kordinat di ruang
transendental. Manusia hidup hanya mengikuti, seharusnya begitu, gerak
pendar cahaya yang hanif, tak berbelok. Apa saja, yang kita hadapi dalam hidup,
hanyalah satuan ragam warna dalam satuan cahaya. Setiap warna hidup jelas
memiliki maknanya masing-masing: kita tinggal pilih. Inti kehidupan seseorang
terletak pada apa yang menjadi pilihannya.