Bulan Rabi’ul Awwal adalah bulan yang penuh berkah
bagi orang-orang Madura. Bukan karena pesta panien, bukan pula karena musim
hajatan, tapi merupakan momentum perayaan maulid nabi yang berlangsung
sepanjang bulan. Bukan hanya masjid, bukan pula sekedar langgar-langgar,
ataupun madrasah-madrasah, hampir setiap rumah di Madura, sesuai kesanggupan
dan kedudukan si tuan rumah, maulid selalu digelar. Bulan maulid benar-benar
bulan yang penuh dengan pesta pora aneka makanan dan buah-buahan.
Sabtu, 31 Desember 2016
Senin, 19 Desember 2016
RUMAHKU SURGAKU: Catatan Kecil tentang Keluarga Sakinah
sumber: republika.co.id |
Salah satu
fitrah manusia adalah kecenderungannya untuk hidup bersama dengan lain jenis
sebagai saluran penumpahan hasrat seksual. Dan hal ini hanya dapat dilakukan
melalui pernikahan. Sebab penyaluran hasrat seksual di luar jalur perkawinan
yang sah sangat dikutuk oleh agama, dan mendatangkan mara bahaya yang cukup besar,
baik terhadap pelaku sendiri atau masyarakatnya.
Minggu, 18 Desember 2016
Pangantan Madura: Kilas Balik Tradisi dan Makna Falsafi (1)
sumber: lontarmadura.com |
Menyelami kehidupan masyarakat Madura dari masa ke
masa akan menemukan sejumlah kearifan dalam berbagai bentuk tradisi, adat dan
kebudayaan, meskipun sudah mulai tertimbun oleh gemerlap kehidupan yang serba
materialistik. Masyarakat bukan hanya kumpulan orang-orang dengan segala wujud
benda-benda yang dihasilkannya. Masyarakat adalah sumber nilai-nilai yang
terlembagakan dalam berbagai norma kebiasaan dan hukum sosial yang mengakar dan
berkesinambungan.
Senin, 12 Desember 2016
Haji dan Manipulasi Religius
Pak Sukimin
bukan orang kaya, tapi beliau punya cita-cita mulia: naik haji. Maka ia bekerja
keras, siang malam, sampai kadang lupa istri anak cucu. Di tengah perjalanan
umurnya yang semakin senja, ia berlomba dengan ajal: jangan sampai aku mati
sebelum naik haji. Apalagi setelah pulang dari pengajian umum kemarin malam,
niatnya semakin mantap: kata pak kiai tidak ada balasan bagi haji mabrur
kecuali surga. Lho, jangan heran, siapa yang tak kepincut dengan segala
kenikmatan surga?
Minggu, 11 Desember 2016
Jube’ dan Cangkolang: Cara Orang Madura Mengajarkan Moral
sumber: radarmadura.co.id |
Madura menyimpan kearifan budaya yang kaya dengan
nilai-nilai moral. Moralitas adalah urat nadi sebuah kebudayaan. Tanpa
moralitas, sebuah kebudayaan akan cepat rapuh karena tidak punya kerangka dasar
dan pijakan yang kuat. Tengoklah kebudayaan-kebudayaan instan yang yang diimpor
dari luar sana, di dalamnya selalu terdapat bahaya yang mengancam kemanusiaan.
Budaya hidup bebeas, budaya buka-bukaan, budaya narkoba, dugem dan sesamanya
adalah contoh kebudayaan luar yang tidak bermoral.
Pesantren dan Tata Busana Orang Madura
sumber: dakwah.web.id |
Di penghujung
tahun pelajaran 2015/2016, adik lelaki saya baru lulus sekolah dasar. Ia
orangnya suka bermain dan terbilang super aktif. Mungkin karena banyak dari
teman sepermainannya, yang juga sama-sama baru lulus, ingin melanjutkan studi
ke pesantren, akhirnya adik saya punya keinginan yang sama. Ia ingin pula
mondok ke pesantren, padahal sebelumnya sangat ngotot mau melanjutkan ke salah
satu SMPN favorit yang cukup jauh dari rumah. Pelan-pelan, orang tua saya
menyukuri atas perubahan keinginan adik saya, yang menurut mereka sungguh di
luar dugaan.
Menatap Ulang Fenomena Carok di Madura
sumber: poskotanews.com |
Salah satu
budaya yang muncul dari dinamika sosial mayarakat Madura adalah carok.
Sebagaimana diketahui, budaya ini merupakan bentuk budaya paling ekstrim yang
dimiliki masyarakat madura. Bahkan, oleh
sebagian kalangan carok dinilai sebagai bentuk penyimpangan budaya yang
sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, juga berseberangan dengan
nilai normatif agama (Islam).
Sabtu, 10 Desember 2016
Santri Abangan dan Ketidaksabaran Kita
sumber: arrahmahnews.com |
Kisah ini begitu nyata: tentang
seorang santri abangan (eh, santri kok abangan?), yang bernama Rofil. Ia salah
seorang santri pesantren kecil di wilayah pesisir uatara (bagian timur) pulau
Madura. Pada hari Jum’at, saat khatbah Jum’at sedang berlangsung, ia duduk di
luar (emperan) masjid sendirian, sementara teman-temannya yang lain, bersama
masyarakat sekitar, yang jumlahnya hanya berkisar 50 orang, duduk di dalam
masjid dengan khyusu’ mendengarkan khatbah.
Minggu, 04 Desember 2016
KKN PAR dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
sumber: arsip peara |
Mahasiswa
diyakini oleh mayoritas kalangan sebagai kelas menengah yang mampu memainkan
peran ganda: mengalir ke bawah bersama masyarakat kebanyakan dan
menguap ke atas mempengaruhi pusat kendali hegemoni kekuasaan, baik penguasa
maupun pengusaha. Peran
ganda itulah yang menempatkan mahasiswa sebagai pioner terdepan dalam setiap
perubahan dan pembaruan yang lebih maslahah dan berkeadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Tak terkecuali masyarakat di derah pinggiran dan pedalaman
yang sudah terbiasa dilupakan dalam proyek pembangunan.
Sabtu, 03 Desember 2016
Catatan Kegelisahan di Halaman 411 dan 212
sumber: nusantaran.com |
Aksi damai
yang melibatkan ribuan umat Islam baru saja selesai: kalau itu tidak ada lagi
aksi susulan. Hiruk pikuk di sekitar aksi masih saja terus terngiang. Ribuan
orang hanya mengahadapi satu orang: Ahok versus (sebagian) umat Islam. Kasusnya
sebenarnya cukup sederhana: penistaan agama. Tuntutannya lebih sederhana lagi:
adili Ahok, atau tepatnya penjarakan dia.
Jumat, 02 Desember 2016
Konsep Dasar dan Teori Perkembangan
sumber: hipwee.com |
A. Pendahuluan
Manusia
sebagai makhluk terbaik yang Tuhan ciptakan memiliki dua potensi sebagai modal
utama menjalankan tugas kekhalifahan di bumi, yaitu potensi jasmani dan rohani.
Berangkat dari kedua potensi tersebut, seorang manusia dapat tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan adalah perkembangan merupakan gejala
perubahan dalam tubuh manusia, baik yang bersifat kuantitatif, maupun
kualitatif[1].
Kompasiana: Pasar Intelektual Para Penulis
Saya termasuk
pendatang baru di kompasiana sebagai kompasianer, meskipun jauh sebelumnya saya
sudah sering berkunjung untuk sekedar melakukan rekreasi intelektual, mengisi
waktu luang dan mencari informasi terkini tentang berbagai hal yang terjadi.
Kompasiana tampak seperti rumah bersama para penulis yang saling berbagi
manfaat dengan keunikan masing-masing. Semacam blog paguyuban yang saling
membangun interaksi melalui wacana macam-macam yang dituangkan dalam bentuk
tulisan.
Pantai yang Hilang
Bahasa dan Sastra Madura: Upaya Menumbuhkan Karakter Berbasis Kearifan Lokal
sumber: lontarmadura.com |
Di saat
orang-orang mulai tergila-gila dengan beragam hal baru yang serba instan,
karena ditopang oleh kecanggihan teknologi digital sebagai roh globalisasi,
inilah momentum paling baik baik untuk kembali meneguhkan akar kebudayaan di
mana setiap kaki bermula dan berpijak. Kemajuan bukan arah yang berlawanan
dengan lokalitas dengan segala kearifan nilai, norma dan tradisinya. Bergerak
maju sebenarnya adalah sebuah proses perjalanan yang melingkar menuju tempat
kelahiran: rahim kebudayaan lokal.
Kamis, 01 Desember 2016
Mendaur Ulang Filsafat Pendidikan Paulo Freire: Sebuah Catatan Singkat
Pendidikan adalah sesuatu yang tidak sama dengan
pendidikan yang diterima di sekolah (Postman, 2002). Pendidikan ibarat udara
yang hampir tidak memiliki bentuk yang pasti, tergantung pada ruang yang
ditempati. Namun demikian, ideologi pendidikan yang begitu beragam tidak bisa
secara serta merta dilaksanakan di mana saja, sebelum mengkritisinya lebih
lanjut dan menemukan formulasinya yang lebih tepat dan terarah, sesuai ruang
dan waktu.