catatan kebudayaan orang-orang pesisiran

Jumat, 17 Agustus 2018

sumber: liputan6.com

Madura, hari ini seperti primadona bagi para sekelompok investor asing. Laksana gadis perawan yang diperebutkan oleh korporasi transnasional dan agenda eksploitasi kerakusan kapitalisme global. Ternyata, di balik tekstur tanah tegalan, bongkahan batu yang bisu, tidur merangkum nyala –meminjam kalimat puisi D. Zawawi Imron– menyimpang segudang sumber daya alam yang tak terhingga. Pasokan energi yang disediakan oleh Madura, menjadi rebutan kepentingan banyak kawanan manusia beruang.